Kemenag Target Indeks Kepuasan Haji Naik Jadi 84 Persen
By Admin
nusakini.com-- Kementerian Agama menargetkan indeks kepuasaan jamaah haji tahun 2016 naik menjadi 84 persen. Target ini lebih tinggi dari hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada penyelenggaran haji tahun 2015 dengan indek kepuasan 82,26 persen.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil mengaku optimis jika pelayanan haji tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Menurutnya, ada sejumlah sektor yang diharapkan dapat mendongkrak kepuasan jemaah haji. “Busnya upgrade, bagasi lebih besar, AC lebih dingin. Ini bisa mendongkrak (kepuasan jemaah),” ujar Djamil dalam rapat persiapan indeks kepuasan jemaah haji di Banten, Senin (30/5) malam.
Selain itu, layanan bus shalawat di Makkah juga akan mengalami peningkatan. Ia menargetkan bus shalawat bisa melayani 91 persen jamaah pada penyelenggaraan haji tahun ini.
Faktor lainnya adalah katering. Djamil menerangkan tahun ini, saat di Makkah, jamaah haji Indonesia akan mendapatkan makan lebih banyak dibanding tahun lalu. “Kalau sebelumnya 15 kali, tahun ini 24 kali makan di Makkah,” paparnya.
Pemondokan untuk haji tahun ini juga sudah siap. Mantan Rektor IAIN Walisongo Semarang ini mengatakan kalau layanan kamar di Makkah tahun ini setara dengan hotel bintang tiga. Pihaknya juga akan mempertahankan rute penerbangan jamaah haji gelombang pertama mendarat di Madinah. “Itu kita pertahankan sehingga efektif tidak harus lewat Jeddah dan efisien biayanya,” ujarnya.
Sementara untuk layanan di dalam negeri, pihaknya sudah meningkatkan volume bimbingan manasik menjadi 10 kali. “Sebelumnya hanya enam kali. Kita ingin fokus ke pendalaman aspek praktis sehingga mudah dipahami,” ungkap Djamil.
Soal layanan visa tahun lalu yang mengalami kendala, pihaknya sudah mendatangkan petugas haji Arab Saudi untuk melakukan bimbingan dan uji coba layanan visa online. “Baru datang, pekan ini kita baru uji coba,” papar dia.
Ia mengatakan pengurusan visa akan dilakukan berdasarkan urutan keberangkatan. Saat ini paspor jamaah yang terkumpul sudah di atas 80 persen. “Yang kemungkinan berangkat dulu kita langsung urus visanya,” sebut Djamil.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menambahkan pihaknya fokus memperbaiki layanan katering untuk mendongkrak kepuasan jemaah haji. Menu masakan Nusantara akan dipertahankan. Namun ia mengakui kendala terbesar ada di kesediaan bahan baku dan bumbu yang cukup besar untuk jamaah haji Indonesia. Selain itu dari beberapa katering, belum ada standar rasa yang sama untuk menu Nusantara.
Pihaknya pun akan meluncurkan buku panduan menu Nusantara dan video tutorial memasak untuk nantinya dipelajari juru masak katering di Arab Saudi. “Harapannya kalau sudah ada buku resep dan tutorial video, semuanya akan standar nilai gizi dan rasanya,” ungkap dia.
Pihaknya optimistis, dengan permintaan menu Nusantara dari sekarang, pihak katering di Arab Saudi sudah bisa menyiapkan bahan dan bumbu untuk cita rasa Nusantara. “Tidak menutup kemungkinan mendatangkan dari Indonesia,” sebutnya.
Guna mengantisipasi cuaca yang panas, jamaah juga akan disediakan bekal minuman yang cukup. Sri menyebut saat di Arafah jemaah akan mendapatkan tambahan air minum empat botol. Sri juga mengungkapkan petugas haji juga akan menyediakan air dingin di tenda-tenda jamaah untuk konsumi dan kompres. “Saat tiba di pemondokan juga ada welcome drink,” terang Sri. (p/ab)